Monday, February 4, 2013

doaku untukmu sayang - wali band


Kau mau apa, pasti kan ku beri
Kau minta apa, akan ku turuti

Walau harus aku terlelap dan letih
Ini demi kamu sayang

Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami di surga nanti

Tahukah kamu apa yang ku pinta
Di setiap doa sepanjang hariku
Tuhan tolong aku, tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia

Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami di surga nanti

(Tuhan tolong aku, juga jaga dia
Tuhan ku pun sayang dia)

Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami di surga nanti

Merpati Band - Tak Rela


Andaikan saja kau mau mengerti
Tentang perasaanku selama ini
Yang tak menginginkan kamu trus merasa
Hati dipenuhi rasa curiga

Coba kau pahami keadaanku
Ku hanya menguji kesabaranmu
Ternyata kau tlah salah menilaiku
Kau tinggalkanku untuk cinta yang baru

Sesungguhnya aku tak rela
Melihat kau dengannya
Sungguh hati terluka
Cukup puas kau buat diriku
Merasakan cemburu
Kembalilah padaku

Bukan ku menarik ulur hatimu
Salahkah jika ku mengharapkanmu
Ku tahu hatimu hanya untukku
Kau bersamanya pelarian semata

EREN - pergi tanpa alasan


Aku mencintaimu 
bagaikan langit memeluk bintang
Aku lukiskan cinta di hati tak terbatas lagi

Aku mencintaimu 
bagaikan langit memeluk bintang
Aku luksikan cinta di hati tak terbatas lagi

Cinta yang dulu bersemi 
kini menjadi masa laluku
Hatiku hancur tiada berkeping 
bagaikan segelintir debu

Kepergianmu tanpa alasan yang pasti
Kau buat hatiku kini lemah tak berdaya
Semakin hancur hatiku ini tanpamu
Ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega

Kepergianmu tanpa alasan yang pasti
Kau buat hatiku kini lemah tak berdaya
Semakin hancur hatiku ini tanpamu
Ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega
Semakin hancur hatiku ini tanpamu
Ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega........

Thursday, March 8, 2012

DEMI MASA



Berbisiklah hatiku mengenangmu 
Saat percintaan kita berlalu
Sepi mencengkam dalam hati
Menambah luka
Seandai ada aku keriangan

Hasrat menyentuh suria hidupku
Namun tersungkur menjadi debu
Tidak pernah terduga
Perubahan cinta kita
Diakhir hayat berpisah jua

Demi masa aku cuba menghalang semua itu
Hanya kerana kasih dan sayang
Biar percintaan ini terus bersatu
Berikan aku waktu membuktikan

Oh kekasih...
Aduhai kekasih...
Tiada aku jemu menantikan keputusan
Seandainya masih rindu hulurkanlah ku seloka
Puas ku tersiksa bagaikan terasa
Tidak bermakna lagi 

~BOBOY : DEMI MASA~

Tapi Bagaimana...??


Kau buat ku teruja
Kau buat ku tertawa
Terbit rasa tersembnyi beku
Hingga rasa cemburu seperti
Pasangan kekasih yang hangat bercinta

Dan tak sanggup berpisah
Walau hanya sekejap
Aku sangat merindui kau
Senang sekali kau ada

Tapi bagaimana nak ku kata padanya
Dia yang ada seperti tiada
Dengan dia cinta jadi sebuah ritual
Haruskah aku kejam demi rasa
Tolong lepaskanku dari sengsara ini


Dia bukan tak cantik
Dia bukan tak baik
Hanya kekosongan yang ada
Di sudut hatiku tak bisa diusik
Hingga cinta jadi kematu


Tiada yang nak gaduh
Tiada yang nak tentang
Hingga rasa menjadi kering kontang


Tapi bagaimana nak ku kata padanya
Dia yang ada seperti tiada
Dengan dia cinta jadi sebuah ritual
Haruskah aku kejam demi rasa
Tolong lepaskanku dari sengsara ini


Tapi bagaimana ku kata padanya
Dia yang ada seperti tiada
Dengan dia cinta jadi sebuah ritual
Haruskah aku kejam demi rasa


Bagaimana harus ku kata padanya
Dia yang ada seperti tiada
Dengan dia cinta jadi sebuah ritual
Haruskah aku kejam demi rasa
Tolong lepaskanku dari sengsara ini



Monday, February 6, 2012

Sejarah Hajar Aswad



Menurut banyak riwayat, antara lain daripada Abdullah bin Umar bin Khattab, Hajar Aswad berasal dari syurga.Riwayat oleh Sa'id bin Jubair r.a daripada Ibnu Abbas daripada Ubay bin Ka'b r.a, menerangkan bahawa Hajar Aswad dibawa turun oleh malaikat dari langit ke dunia. Abdullah bin Abbas juga meriwayatkan bahawa Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari syurga, tidak ada sesuatu selain batu itu yang diturunkan dari syurga ke dunia ini. Riwayat-riwayat di atas disebutkan oleh Abu al-Walid Muhammad bin Abdullah bin Ahmad al-Azraki (M.224 H/837 M), seorang ahli sejarah dan penulis pertama sejarah Mekah.Tidak ditemukan maklumat yang jelas tentang siapa yang meletakkan Hajar Aswad itu pertama kali di tempatnya di Kaabah; apakah malaikat atau Nabi Adam a.s.

Pada mulanya Hajar Aswad tidak berwarna hitam, melainkan berwarna putih bagaikan susu dan berkilat memancarkan sinar yang cemerlang. Abdullah bin Amr bin As r.a (7 SH-65 H) menerangkan, perubahan warna Hajar Aswad daripada putih menjadi hitam disebabkan sentuhan orang-orang musyrik. Hal yang sama diungkapkan oleh Zubair bin Qais (M. 76 H/65 M). Dikatakannya bahawa Hajar Aswad adalah batu dunia yang berasal dari syurga yang dahulunya berwarna putih berkilauan, lalu berubah menjadi hitam kerana perbuatan keji dan kotor yang dilakukan oleh orang musyrik. Namun, kelak batu ini akan berwarna putih kembali seperti sedia kala.Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin As, dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna putih tetapi juga memancarkan sinar yang berkilauan.Jika Allah SWT tidak memadamkan kilauannya, tidak seorang manusia pun yang sanggup mamandangnya.

Pada tahun 606 M, ketika Nabi SAW berusia 35 tahun, Kaabah mengalami kebakaran besar sehingga perlu dibina kembali oleh Nabi Muhammad SAW dan kabilah-kabilah terdapat di Mekah ketika itu. Semasa pembangunan semula itu selesai, dan Hajar Aswad hendak diletakkan kembali ke tempatnya, terjadilah perselisihan di antara kabilah-kabilah itu tentang siapa yang paling berhak untuk meletakkan batu itu di tempatnya. Melihat keadaan ini, Abu Umayyah bin Mugirah dari suku Makzum, sebagai orang yang tertua, mengajukan usul bahawa yang berhak meletakkan Hajar Aswad di tempatnya adalah orang yang pertama sekali memasuki pintu Safa keesokan harinya. Ternyata orang itu adalah Muhammad yang ketika itu belum menjadi rasul. Dengan demikian, dialah yang paling berhak untuk meletakkan Hajar Aswad itu di tempatnya. Akan tetapi dengan keadilan dan kebijaksanaannya, Muhammad tidak langsung mengangkat Hajar Aswad itu. Baginda melepaskan serbannya dan menghamparkannya di tengah-tengah anggota kabilah yang ada. Hajar Aswad lalu diletakkannya di tengah-tengah serban itu. Baginda kemudian meminta para ketua kabilah untuk memegang seluruh tepi serban dan secara bersama-sama mengangkat serban sampai ke tempat yang dekat dengan tempat diletakkannya Hajar Aswad. Muhammad sendiri memegang batu itu lalu meletakkannya di tempatnya. Tindakan Muhammad ini mendapat penilaian dan penghormatan yang besar dari kalangan ketua kabilah yang berselisih faham ketika itu.

Awalnya, Hajar Aswad tidak dihiasi dengan lingkaran pita perak di sekelilingnya. Lingkaran itu dibuat pada masa-masa berikutnya. Menurut Abu al-Walid Ahmad bin Muhammad al-Azraki (M. 203 H), seorang ahli sejarah kelahiran Mekah, Abdullah bin Zubair adalah orang pertama yang memasang lingkaran pita perak di sekeliling Hajar Aswad, setelah terjadi kebakaran pada Kaabah.Pemasangan pita perak itu dilakukan agar Hajar Aswad tetap utuh dan tidak mudah pecah. Pemasangan pita perak berikutnya dilakukan pada 189 H, ketika Sultan Harun ar-Rasyid, Khalifah Uthmaniah (memerintah tahun 786-809 M), melakukan umrah di Masjidil Haram. Ia memerintahkan Ibnu at-Tahnan, seorang pengukir perak terkenal ketika itu, untuk menyempurnakan lingkaran pita perak di sekeliling Hajar Aswad dan membuatnya lebih berkilat dan berkilau. Usaha berikutnya dilakukan oleh Sultan Abdul Majid, Khalifah Uthmaniah (1225-1277 H/1839-1861 M). Pada tahun 1268 H, baginda menghadiahkan lingkaran emas untuk dililitkan pada Hajar Aswad, sebagai pengganti lingkaran pita perak yang telah hilang. Lingkaran emas itu kemudian diganti dengan lingkaran perak oleh Sultan Abdul Aziz, Khalifah Uthmaniah (1861-1876 M). Pada 1331 H, atas perintah Sultan Muhammad Rasyad (Muhammad V, memerintah pada tahun 1909-1918), lingkaran pita perak itu diganti dengan lingkaran pita perak yang baru. Untuk menjaga dan mengekalkan keutuhannya, Hajar Aswad sering dililit dan dilingkari pita perak.

Sumber : Utusan online


Saturday, January 21, 2012

~Tanpamu~



Tanpamu hidup jadi sunyi

Tanpamu ku seakan mati
Tanpamu bagai malam tanpa bintang

Tanpamu aku kan tersesat

Tanpamu tiada lagi hasrat
Tanpamu seakan jantungku berhenti



Kau yang terindah dalam hidup ini
Dan takkan pernah berubah selamanya
Aku terlahir hanyalah untuk kamu
Jadi pelindung dirimu


Tanpamu nafasku terhenti

Kernamu ku ada di sini
Tetap bersamaku
Selalu disampingku
Untuk selamanya


Kasih yakinlah kepada diriku

Sayang dan cintaku pun hanya untukmu
Dan takkan berubah untuk selamanya
Cintaku padamu